MAKALAH AKK I
Menjelaskan tentang Refocusing Asuhan Kehamilan,
Standar Asuhan Kehamilan, Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan, Dan Hak – Hak Wanita
Hamil
Dosen pembimbing :
Rizky Dwiyanti YunitaS.Psi,S.ST
Disusun
oleh :
Kelompok 2
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
KRIKILAN-GLENMORE
2015
NAMA
KELOMPOK
Nama
kelompok
1. Agustina
kurnia dewi 15.401.14.002
2. Della
recana ayu S. 15.401.14.007
3. Dwi aning Rosita
15.401.14.012
4. Febi ratnasari 15.401.14.017
5. Ike
agustin 15.401.14.022
6. Khurrota
a yun 15.401.14.027
7. Lina
aristanti 15.401.14.033
8. Nimas
ayu asmarani 15.401.14.038
9. Reni
nurmawanti 15.401.14.044
10. Siti nur
azizah 15.401.14.050
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat
Allah
SWT
karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada
kita semua. Syukur
Alhamdulillah kami dapat
mengerjakan tugas makalah dari materi Asuhan Kebidanan Klinik I
(AKK I) tentang refocusing
asuhan kehamilan, standar
asuhan kehamilan, tipe
pelayanan asuhan kebidanan
dan hak-hak wanita hamil.
Dalam mengerjakan tugas ini, kami banyak memperoleh bantuan
serta bimbingan dari dosen
kami.
Oleh karena itu kami ingin
menyampaikan ucapan
terimakasih kepada : Ibu Rizky Dwiyanti Yunita S.Psi,S.ST selaku dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Klinik I (AKK I) dan kepada teman-teman yang
telah membantu
pengerjaan makalah
ini hingga selesai.
Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan didalamnya, karena kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna
menyempurnakan makalah kami selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami umumnya dan
khususnya kepada pembaca.
Krikilan,
16 April 2015
Kelompok 2
DAFTAR ISI
COVER
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR
ISI........................................................................................................ ii
BAB I.
PENDAHULUAN.................................................................................. iii
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................. 2
1.3.1 Tujuan Umum........................................................................................ 2
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... ....
2.1 RECOFUSING ASUHAN KEHAMILAN.............................................. .... 3
2.2 STANDART ASUHAN KEHAMILAN.................................................. .... 5
2.3 TIPE PELAYANAN KEHAMILAN....................................................... .... 8
2.4 HAK-HAK WANITA HAMIL................................................................. .... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat
menimbulkan
stress, tapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi
perawatan dan pengemban tanggung jawab yang lebih besar, sedangkan hamil yaitu
mengandung janin dalam rahim (Bobak, 2015).
Periode antenatal adalah suatu kondisi yang
dipersiapkan secara fisik dan psikologis untuk kelahiran dan menjadi orang tua.
Pada periode ini terutama perempuan yang sehat dan mencari petunjuk dan
perawatan secara teratur. Kunjungan antenatal biasanya dimulai segera setelah
tidak mendapat haid (menstruasi) sehingga bisa di identifikasi diagnosis dan
perawatan terhadap kelainan yang mungkin muncul pada ibu hamil. Kehamilan
membutuhkan waktu sembilan bulan kalender atau empat puluh minggu. Kehamilan dibagi menjadi
tiga periode trimester 1 dari minggu ke 1sampai 13 minggu, trimester 2 dari
minggu ke 14 sam pai 26 minggu, trimester 3 dari minggu ke 27 sampai 38 – 40
minggu (akhir kehamilan) (Salma, 2006).
Selama kehamilan, ibu memerlukan adaptasi dengan
berbagai perubahannya terutama pada ibu yang mengalami kehamilan pertama.
Secara fisik ibu hamil akan merasa letih, lesu, dan sebagainya. Sedangkan
secara psikologi ibu hamil akan dibayangi dan dihantui rasa cemas serta takut
akan hal – hal yang mungkin akan terjadi baik pada dirinya sendiri maupun pada
bayinya. Hal – hal seperti itulah yang harus diketahui oleh sang ibu dan sang
ayah.
Secara umum, sang ibu akan merasakan rasa cemas akan
hal – hal yang tidak dipahami karena mereka merasa tidak dapat mengendalikan
tubuhnya dan kehidupan yang mereka jalani sedang berada dalam suatu proses yang
tidak dapat berubah kembali. Emosi wanita yang sedang hamil juga sangatlah
labil. Ia dapat memiliki reaksi yang ekstrim suasana hatinya kerap berubah
dengan cepat. Reaksi emosional dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat
mengalami perubahan.
Ibu menjadi sangat sensitive dan cenderung bereaksi
berlebihan. Seorang wanita hamil akan lebih terbuka terhadap dirinya sendiri
dan suka berbagi pengalaman kepada orang lain (Varney, 2006).
2.2 Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud refocusing asuhan kehamilan?
2. Apa saja standar asuhan kehamilan?
3. Apa saja tipe pelayanan asuhan kebidanan?
4. Apa saja hak – hak wanita hamil?
2.3 Tujuan
2.3.1 Tujuan Umum
Mampu memahami tugas hak dan kewajibannya, menjelaskan konsep dasar asuhan
kehamilan dan perubahan anatomi fisiologi pada kehamilan.
2.3.2 Tujuan Khusus
1. Mampu menjelaskan refocusing
asuhan kehamilan
2. Mampu menyebutkan standar
asuhan kehamilan
3. Mampu menjelaskan tipe
pelayanan asuhan kebidanan
4. Mampu menyebutkan hak-hak
wanita hamil.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat
menimnulkan stress, tapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk
memberi perawatan dan pengemban tanggung jawab yang lebih besar, sedangkan
hamil yaitu mengandung janin dalam Rahim (Bobak, 2015).
2.1 Refocusing Asuhan Kehamilan
Refocusing berasal dari kata refocused yang artinya
perbarui. Refocusing Asuhan adalah asuhan kehamilan yang diberikan pada ibu
hamil dengan hal-hal yang terfokus pada kebutuhan ibu.
Asuhan
kehamilan penting, tetapi kita harus memfokuskan kembali penekanan pada asuhan
kehamilan. Salah satu fokus asuhan kehamilan adalah kualitas kunjungan bukan
kuantitas kunjungan. Pendekatan secara resiko pada asuhan kehamilan tidak
efektif untuk mengurangi angka kematian
ibu :
1. Skrining
tidak akan membedakan wanita mana yang akan memerlukan asuhan darurat dan mana
yang tidak.
2. Bahkan
wanita yang dianggap berisiko rendah/tidak berisikopun bisa mengalami
komplikasi.
3. Setiap
wanita dapat berisiko terhadap komplikasi dan harus dapat mengakses atau
memperoleh asuhan kesehatan ibu yang bermutu tinggi.
4. Asuhan
kehamilan harus menfokuskan pada pendeteksian penyakit bukan memprediksi
penyakit.
WHO
menganjurkan agar setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan
selama periode antenatal yaitu :
1. Satu
kali kunjungan selama trimester pertama
2. Satu
kali kunjungan selama trimester kedua
3. Dua
kali kunjungan selama trimester tiga
Dalam
memberikan asuhan pada ibu hamil berfokus pada :
1. Asuhan
yang terampil yang mementingkan kualitas kunjungan bukan kuantitas kunjungan
2. Asuhan
yang berkesinambungan (continuity of care)
3. Persiapan
persalinan aman
4. Potensi
komplikasi
5. Promotif
dan preventif kesehatan termasuk pendidikan kesehatan
6. Pencegahan
penyakit : TBC, PMS, HIV, hypertensi
7. Deteksi
dini kelainan atau komplikasi termasuk penanganannya dan rujukan bila
diperlukan.
2.2 Standart Asuhan Kebidanan
1. Standart
3 : identivikasi ibu hamil.
Melakukan
kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur.
2. Standart
4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal.
Sedikitnya
4 kali pelayanan kehamilan.
Pemeriksaan
meliputi:anamnesis dan pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan resiko
tinggi, imunisasi , nasehat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap
kunjungan , tindakan tepat untuk merujuk.
3. Standart
5: palpasi abdominal
Bidan
melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan dan bila usia kehamilan bertambah, memeriksa
posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke rongga panggul,
mencari kelainan letak, melakukan rujukan tepat waktu.
4. Standart
6: pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan atau rujukan semua kasus anemi pada kehamilan sesuai ketentuan yang
berlaku.
5. Standart
7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan
darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala pre eklamsi lainya,
lalu mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
6.
Standart 8: persiapan
persalinan
Memberi
saran pada ibu hamil, suami dan keluarga, untuk memastikan persiapan persalinan
bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan
kunjungan rumah untuk hal ini. Dalam memberikan asuhan atau pelayanan standart
minimal 7T:
1.
Timbang BB
Kekurangan atau
kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak di inginkan ibu hamil.
Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus,
inersia uteri. Sedangkan makanan secara berlebihan karna adanya salah persepsi
bahwa ibu hamil untuk dua orang dapat pula mengakibatkan komplikasi antara lain
preeklamsi, bayi terlalu besar dan lain – lain. Wanita hamil rata – rata 6,5 –
16 kg (anjurkan kenaikan BB disesuaikan dengan indeks massa tubuh). Bila BB
naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi karbohidrat, lemak jangan
dikurangi apalagi sayur mayur dan buah – buahan. Bila BB tetap saja atau
menurun, semua makanan dianjurkan terutama mengandung protein dan besi.
2.
Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah harus
diperiksa secara tepat dan benar. Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan
tekanan darah. Posisi ibu saat dilakukan pemeriksaan sebaiknya posisi tidur (setengah
duduk atau semi fowler), jangan mengukur tekanan darah langsung saat ibu datang
tapi persilahkan ibu untuk istirahat sebentar sebelum dilakukan pemeriksaan,
karena aktivitas ibu akan menimbulkan kenaikan tekanan darah sehingga hasilnya
menjadi tidak akurat.
3.
Ukur Tinggi Fundus
Uteri
TFU dapat digunakan
untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janin. Mengukur TFU bisa
menggunakan jaring pada kehamilan < 22 minggu dan menggunakan centimeter
pada kehamilan ≥ 22 minggu (Mc. Donald).
4.
pemberian
imunisasi TT(tetanus
toxoid)
imunisasi
TT yang di berikan kepada ibu hamil sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya
tetanus neonatorum. Program imunisasi TT:
antigen
|
Interval
(selang waktu minimal)
|
Lama
perlindungan
|
%
perlindungan
|
TT1
|
Pada kunjungan antenatal 1
|
-
|
-
|
TT2
|
4minggu setelah TT1
|
3 tahun
|
80%
|
TT3
|
6 bulan setelah TT2
|
5 tahun
|
95%
|
TT4
|
1 tahun setelah TT3
|
10 tahun
|
99%
|
TT5
|
1 tahun setelah TT4
|
25tahun/seumur hidup
|
99%
|
5.
tablet besimin 90
tablet selama hamil
dimulai
dengan memberikan 1 tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa mual
hilang. Tiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg(zat besi 60 mg)
dan asam folat 500 mikrogram. Minimal masing-masing 90
tablet besi. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena
akan mengganggu penyerapan. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin C bersamaan dengan mengkonsumsi tablet besi karena vitamin C
dapat membantu penyerapan tablet besi sehingga tablet besi yang di konsumsi
dapat terserap sempurna oleh tubuh.
6. tes
PMS
wanita yang sedang hamil merupakan kelompok resiko
tinggi terhadap PMS,. PMS dapat menimbulkan morbilitas dan mortalitas terhadap
ibu maupun janin yang di kandung.pada asuhan kehamilan dilakukan anamnesa
kehamilan resiko terhadap PMS meliputi penapisan, konseling dan terapi PMS.
7.
temu wicara dalam
rangka persiapan rujukan.
Dalam
temu wicara untuk persiapan rujukan ini melibatkan ibu, suami, keluarga, dan
masyarakat.
Merencanakan
persiapan rujukan meliputi:
a.
mengidentifikasi
rencana atau rujukan dan bentuk transportasi untuk mencapai tempat tersebut
b.
membuat rencana
penyediaan donor darah
c.
mengadakan
rencana persiapan financial
d.
mengidentifikasi
seorang pembuat keputusan ke 2 bila pembuat keputusan 1 tidak ada tempat
2.3 Tipe Pelayana Asuhan Kehamilan
Tipe pelayanan dalam asuhan
kebidanan meliputi pelayanan kebidanan primer, pelayanan kebidanan kolaborasi
dan pelayanan kebidanan rujukan.
1. Pelayanan
kebidanan primer merupakan pelayanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung
jawab bidan
2. Pelayanan
kebidanan kolaborasi merupakan pelayanan bidan sebagai anggota tim yang
kegiatanya dilakukan secara bersama atau sebagai salah satu urutan proses
kegiatan layanan
3. Pelayanan
kebidanan rujukan adalah pelayanan bidan dalam rangka rujukan ke sistem
pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya bidan menerima rujukan dari dukun,
juga layanan horizontal maupun vertical ke provesi kesehatan lain.
2.4 Hak – Hak Wanita
Hamil
Pelaksaan asuhan pada wanita hamil mencakup aspek pada siklus usia
subur, melibatkan prinsip filosofi kebidanan, meliputi fasilitas proses
alamiah, asuhan yang berpusat pada keluarga, kelanjutan
asuhan, dan hak wanita untuk berpartisipasi sesuai pemahamannya tentang
pengalaman usia subur. Oleh karena itu para bidan sebaiknya mematuhi hal-hal
yang telah di atur dalam ‘’The Pregnant
Patient’s Bill of Rights’’ , yang disusun oleeh Doris Haire pada tahun 1974
dan diedarkan oleh Komite Hak Pasien Kota
New York atau Committee on Patient’s Right in New York City.
Adapun hak – hak wanita hamil :
1.
Memperoleh
pendidikan dan informasi
2.
Mendapatkan
jaminan kehamilan tanpa resiko yang berarti dari pemerintah
3.
Memperoleh
gizi yang cukup
4.
Perempuan
bekerja berhak untuk tidak dikeluarkan dari pekerjaannya
5.
Bentuk
untuk tidak mendapatkan perlakuan diskriminasi dan hukuman, seperti dikucilkan
oleh masyarakat akibat mengalami gangguan kehamilan
6.
Berhak ikut
serta dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kesehatan ibu dan bayinya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Asuhan
kehamilan merupakan pelayanan kesinambungan yang sangat penting bagi wanita
untuk mendapat pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu tim
kecil tenaga kesehatan. Asuhan kehamilan juga menghargai hak ibu hamil untuk
berpartisipasi dan memperoleh pengetahuan, informasi tentang kesehatan yang
berhubungan dengan kehamilannya serta wanita harus diberdayakan untuk mamapu
mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui tindakan KIE
dan konseling yang dilakukan oleh bidan.
3.2
Saran
Diharapkan
bagi ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya agar dapat mengetahui kondisi
kesehatannya dan janinnya.
Bagi
bidan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada ibu hamil.
Bagi
instansi diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan mampu
menerapkannya
DAFTAR
PUSTAKA
Asrinah,
dkk, 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan.
Yogyakarta; Graha Ilmu.
Indriani,
2011. Buku Ajar Asuhan Kehamilan.
Jakarta; Trans Info Media
Kusmiati
yuni, dkk, 2009. Perawatan Ibu Hamil.
Yogyakarta; Fitramaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar